
Althavibes, JAKARTA — Penyakit ginjal Kronis adalah salah satu kondisi medis yang sering dihadapi masyarakat di Indonesia. Karena tanda-tandanya yang sedikit, tidak sedikit pasien baru menyadari penyakit mereka ketika telah mencapai tahapan lanjut.
Penyakit ginjal merupakan penyebab kematian nomor sepuluh di Indonesia dan mencapai angka lebih dari 42.000 kasus kematian per tahun.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018, terdapat 739.208 individu atau kira-kira 3,8% penduduk di Indonesia yang didiagnosis dengan penyakit ginjal kronis. Angka tersebut naik dibandingkan dengan angka prevalensinya dalam Riskesdas tahun 2013 yaitu sebesar 2%.
Berdasarkan data dari Institut untuk Kesehatan dan Evaluasi Meterai (IHME) GBD 2019, penyakit ginjal kronis termasuk dalam sepuluh besar penyebab kematian terbesar di Indonesia.
Penyakit ini kronik kerap kali tak menunjukkan gejala yang terasa seperti rasa nyeri. Sehingga, banyak pasien yang menemukan penyakit ini ketika sudah berat dan akhirnya harus cuci darah dan tidak bisa disembuhkan kembali.
Namun, apabila masih dalam stadium awal, apakah penyakit ginjal bisa sembuh? Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kondisi ginjal agar tak semakin buruk, salah satunya dengan mengatur pilihan makanan yang tepat.
Anda mungkin perlu mengubah pola makan untuk mengelola penyakit ginjal kronis (CKD). Konsultasikan dengan dokter dan ahli diet untuk mengatur rencana makan, termasuk untuk makanan yang Anda sukai untuk menjaga kesehatan ginjal.
1. Tentukan serta persiapkan hidangan yang rendah natrium dan garam.
Makanan dengan kandungan natrium rendah dapat membantu mengatur tekanan darah Anda. Konsumsi harian Anda sebaiknya tidak melebihi 2.300 miligram natrium per hari.
Beli lah makanan segar sebanyak mungkin. Buat sendiri masakanmu daripada mengonsumsi makanan olahan, junk food, makanan beku, serta makanan kalengan yang memiliki kandungan natrium lebih tinggi.
Ketika Anda memasak sendiri, Anda memiliki kendali penuh atas bahan-bahan yang digunakan. Gantilah garam dengan berbagai macam rempah-rempah, herbal, serta bumbu tanpa natrium untuk meningkatkan rasa secara alami.
Untuk produk pangan olahan, teliti kadar natrium yang tertera di tabel Kandungan Gizi pada bungkus makanan. Jika Persentase Konsumsi Sehari sudah mencapai 20% atau lebih, itu menunjukkan bahwa makanan tersebut memiliki kandungan natrium yang tinggi.
Temukan kemasan produk makanan yang mencantumkan frasa bebas natrium atau bebas garam; atau rendah garam, atau tanpa garam.
2. Mengonsumsi protein dengan kuantitas dan tipe yang sesuai
Tindakan ini bertujuan untuk menjaga kesehatan ginjal Anda. Ketika tubuh Anda mencerna protein, itu menghasilkan sisa-sisa yang tidak diperlukan. Ginjal berperan dalam membuang zat-zat tersebut dari dalam tubuh.
Memakan jumlah protein melebihi kebutuhan Anda bisa menyebabkan ginjal orang dengan penyakit ginjal kronis berfungsi ekstra keras.
Protein terdapat di dalam produk makanan baik dari tumbuhan maupun hewani. Mayoritas individu menyantap keduanya. Diskusikanlah bersama pakar nutrisi mengenai bagaimana memilah campuran hidangan berprotein sesuai bagi Anda.
Makanan berprotein hewani:
- Ayam
- Ikan
- Daging
- Telur
- Produk susu
Seporsi ayam, ikan, atau daging yang dimasak kira-kira 2 hingga 3 ons atau seukuran setumpuk kartu remi. Seporsi makanan olahan susu adalah setengah cangkir susu atau yogurt, atau satu potong keju.
Makanan berprotein nabati:
- Kacang-kacangan
- Gandum
- Biji-bijian
Ambil sekitar setengah cangkir kacang-kacangan yang telah dimasak, dan porsinya menjadi seperempat cangkir. Untuk roti tawarnya, satu irisan dihitung sebagai satu porsi. Sedangkan untuk nasi atau mie yang sudah matang, volume satu porsi adalah setengah cangkir.
3. Pilhlah makanan-makanan yang baik bagi kesehatan jantung Anda
Tindakan ini bertujuan untuk menghindari penumpukan lemak pada arteri, jantung, serta ginjal Anda.
Pilih memanggang, membakar, atau menumis makanan, alih-alih menggorengnya dalam minyak panas.
Masak menggunakan minyak semprot yang tahan lengket atau tambahkan sedikit minyak zaitun sebagai pengganti mentega.
Buang lemak dari daging serta kupas kulit unggas sebelum dikonsumsi. Usahakan untuk membatasi konsumsi lemak jenuh dan lemak trans dengan membaca informasi gizi pada kemasan produk makanan.
Pilih bagian daging yang tidak berlemak, misalnya sisi atau bagian depan paha sapi, ayam tanpa kulit, ikan, kacang-kacangan, sayur-sayuran, buah-buahan, produk susu dengan kadar lemak rendah atau tanpa lemak, yogurt, serta keju.
Berikutnya dalam pola makan yang sehat adalah memperhatikan kandungan nutrisi pada makanan. Apabila kondisi ginjal mulai menurun, dianjurkan untuk mengurangi asupan fosfor serta kalium dari makanan yang dikonsumsi.
Layanan perawatan kesehatan Anda akan mengharuskan Anda melakukan pemeriksaan lab guna mendeteksi tingkat fosfor dan kalium dalam darah. Selain itu, Anda bisa berkolaborasi dengan seorang dietisawan untuk menyempurnakan program makanan Anda.
4. Pililah pangan dan minuman yang mengandung fosfor lebih rendah
Tindakan ini bertujuan untuk menjaga kesehatan tulang serta pembuluh darah Anda. Apabila Anda mengidap penyakit ginjal kronis, zat fosfor bisa terakumulasi di dalam aliran darah Anda.
Konsentrasi fosfor berlebih di dalam tubuh bisa mencabut kalsium dari tulang Anda, sehingga mengakibatkan tulang menjadi kurus, rapuh, dan rentan terhadap patah. Selain itu, kadar fosfor yang tinggi juga mungkin memicu rasa gatal pada kulit serta sakit pada tulang dan persendian.
Banyak produk makanan siap saji sudah mengandung fosfor. Periksa kehadiran fosfor atau istilah-istilah yang mencakup "PHOS" pada daftar bahannya.
5. Pilihlah makanan yang mengandung kadar kalium sesuai kebutuhan
Tindakan ini bertujuan agar saraf dan otot berfungsi secara optimal. Kondisi abnormal bisa muncul ketika konsentrasi potasium dalam darah terlalu tinggi atau terlalu rendah. Ketika ginjal mengalami kerusakan, hal itu membiarkan potasium bersirkulasi berlebih di dalam aliran darah, yang kemudian dapat menciptakan masalah pada fungsi jantung yang signifikan.
Opsi untuk memilih makanan dan minuman bisa membantu mengurangi tingkat kalium, apabila dibutuhkan.
Beberapa pilihan makanan dengan kandungan kalium yang rendah diantaranya adalah:
- Apel
- Persik
- Wortel
- Kacang hijau
- Roti putih
- Pasta
- Nasi putih
- Sereal gandum
- Bubur jagung
- Jus apel
- Jus anggur ataupun cranberry
Beberapa jenis obat bisa menyebabkan peningkatan tingkat kalium dalam tubuh. Karena alasan tersebut, penting bagi Anda untuk berkonsultasi dengan tenaga medis agar mereka dapat mengatur penggunaan obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
0 Komentar