7 Kebiasaan Boomers di Facebook yang Bikin Gen Z Geleng-Geleng Kepala

Althavibes - Dunia media sosial, khususnya Facebook, menjadi ruang interaksi yang luas bagi berbagai kalangan usia dengan gaya masing-masing. Terkadang, ada perbedaan mencolok antara cara berinteraksi generasi muda dan generasi yang lebih tua di platform ini.

Untuk pemuda, sejumlah kebiasaan menggunakan Facebook dari generasi baby boomer kerap kali dirasakan agak usang atau kurang relevan. Tindakan-tindakan tersebut mungkin tidak disadarinya tetapi sangat mencolok bagi anak-anak zaman now atau gen z

Menurut laporan dari Geediting.com pada hari Sabtu (03/05), berikut adalah 7 kebiasaan boomer di Facebook yang membuat kita pusing dan merasa heran.

1. Terus Menyebarkan Rantai Pesan atau Informasi Salah

Salah satu tindakan yang umum ditemui ialah melanjutkan pesan atau unggahan berantai dengan informasi yang masih meragukan keabsahannya. Sering kali konten yang diketahui sebagai hoaks atau tidak benar dishare kembali tanpa adanya verifikasi fakta sebelum didistribusikan.

2. Membagikan Informasi Pribadi Secara Terlalu Rinci

Terkadang mereka mengungkapkan informasi pribadi dengan sangat detil, termasuk tentang hal-hal yang sepertinya sepele. Aktivitas harian maupun persoalan privat dapat diposting secara terbuka pada timeline Facebook.

3. Memakai Teks Bahasa Internet yang Sudah Ketinggalan Zaman

Gaya menulis atau menggunakan emoji yang sudah jarang ditemui di antara generasi muda kerap kali muncul pada unggahan mereka. Penggunaan tanda baca secara berlebihan ataupun singkatan-singkatan yang telah usang dapat menyebabkan pesan mereka menjadi kurang sinkron dengan konteks saat ini.

4. Mengirim Ulasan pada Gambar Lawas

Terkadang mereka mengupas lagi gambar-gambar yang sudah di-posting berpuluh tahun lampau dan meninggalkan pesan seperti itu baru saja diposting hari ini. Tingkah laku tersebut dapat tampak ganjil atau memusingkan bagi sang pemilik profil maupun untuk sahabat-sahabatnya yang lain.

5. Melabeli Gambar Seseorang dengan Salah

Kebiasaan melakukan tagging Pada gambar-gambar yang sesungguhnya tidak memperlihatkan individu tertentu pun sering kali ditemui. Hal ini dapat mencakup foto alam, kalimat inspiratif, hingga citra barang yang dikaitkan dengan akun teman Anda.

6. Keterbatasan Dalam Mengerti Konfigurasi Kerahasiaan

Keterbatasan dalam memahami fitur aturan privasi sering kali menyebabkan unggahan mereka dapat dilihat oleh semua orang di dunia maya. Data pribadi yang semestinya hanya diketahui oleh sahabat karib justru tidak sengaja disebarluaskan kepada khalayak ramai.

7. Mengunggah Isi yang Terlalu Berpihak Politik

Waktu linimasa mereka mungkin dipadati postingan yang sarat dengan sentuhan politik, terkadang disertai cerita yang menghasut atau penuh gairah. Ini dapat membentuk lingkungan yang tidak menyenangkan dan menimbulkan perselisihan sengit di antara sahabat-sahabat dalam jejaring sosial.

Mengerti perbedaan cara berinteraksi di media sosial dapat mendukung penghubUNG antargenerasi dalam ranah daring. Hal yang dirasakan wajar oleh suatu kelompok umur mungkin akan tampak rumit atau usang untuk generasi sebelumnya yang sudah biasa menghadapi perkembangan teknologi digital.

Posting Komentar

0 Komentar